Senin, 17 Januari 2011

Bilangan Reynolds untuk :


a.       Internal Flow :        
      Re  = 
      Laminar        Re<2300
      Transisi         2300<Re<4500
      Turbulen       4500<Re
b.      Eksternal Flow :
      Re  = 
      Laminar     Re<3 x 105
      Transisi      3 x 105 < Re < 5 x 105
      Turbulen    5 x 105< Re
Rumus Reynolds untuk penampang Segi Empat :
Re =       Þ             Þ       
Dimana :       AC   =    Luas penampang (m2)
                          =    massa jenis (kg/m3)
                     m0      =    kecepatan aliran massa (kg/s)
                     v       =    viskositas kinematis fluida (m2/s)
Rumus Reynolds untuk penampang Bulat :
Re =      Þ           Þ       
Dimana :       AC   =    Luas penampang (m2)
                          =    massa jenis (kg/m3)
                     m0      =    kecepatan aliran massa (kg/s)
                     v       =    viskositas kinematis fluida (m2/s)

Lapisan Batas


Lapisan Batas adalah suatu lapisan yang terbentuk disekitar penampang yang dilalui oleh fluida tersebut, karena mengalami hambatan yang disebabkan oeh beberapa factor, seperti faktor gesekan , dan efek- efek viskos. 
Viskositas adalah kemampuan untuk menahan suatu gesekan (ukuran kekentalan fluida). Hubungan antara viskositas dengan aliran laminar dan turbulen, semakin besar viskositas yang terdapat pada fluida maka semakin kecil gesekan yang tejadi antara fluida dengan permukaan suatu benda sehingga kecepatan aliran antara molekul fluida lebih teratur, ini berarti aliran ini cenderung laminar. Begitupun sebaliknya, semakin kecil viskositas fluida maka alirannya cenderung bergolak (tidak teratur) atau turbulen

JENIS-JENIS FLUIDA


Fluida pada dasarnya terbagi atas dua kelompok besar berdasarkan sifatnya, yaitu fluida cairan dan fluida gas. Fluida diklasifikasikan atas 2, yaitu:
1.      Fluida Newton : Dalam fluida Newton terdapat hubungan linier antara besarnya    tegangan geser diharapkan dan laju perubahan bentuk yang diakibatkan.
2.      Fluida non Newton : Disini terdapat hubungan yang tak linier antara besarnya tegangan geser yang diterapkan dengan laju perubahan bentuk sudut.
Namun, dapat pula kita klasifikasikan berdasarkan hal berikut;
a.       Berdasarkan kemampuan menahan tekanan :
ý  Fluida incompressible (tidak termampatkan), yaitu fluida yang tidak dapat dikompressi atau volumenya tidak dapat ditekan menjadi lebih kecil sehingga r-nya (massa jenisnya) konstan.
ý  Fluida compressible (termampatkan), yaitu fluida yang dapat dikompressi atau volumenya dapat ditekan menjadi lebih kecil sehingga r-nya (massa jenisnya) tidak konstan.
b.      Berdasarkan struktur molekulnya :
ý  Cairan : Fluida yang cenderung mempertahankan volumenya karena terdiri atas molekul-molekul tetap rapat dengan gaya kohesif yang relatif kuat dan fluida cairan praktis tak compressible.
ý  Gas : Fluida yang volumenya tidak tertentu karena jarak antar molekul-molekul besar dan gaya kohesifnya kecil sehingga gas akan memuai bebas sampai tertahan oleh dinding yang mengukungnya. Pada fluida gas, gerakan momentum antara molekulnya sangat tinggi, sehingga sering terjadi tumbukan antar molekul.
c.       Berdasarkan tegangan geser yang dikenakan :
ý  Fluida Newton adalah fluida yang memiliki hubungan linear antara besarnya tegangan geser yang diberikan dengan laju perubahan bentuk yang diakibatkan.
  ý  Fluida non Newton adalah fluida yang memiliki hubungan tidak linear antara besarnya tegangan geser dengan laju perubahan bentuk sudut.
d.      Berdasarkan sifat alirannya :
ý  Fluida bersifat Turbulen, dimana alirannya mengalami pergolakan (berputar-putar).
ý  Fluida bersifat Laminar (stream line), dimana alirannya memiliki lintasan lapisan batas yang panjang, sehingga dikatakan juga aliran berlapis-lapis.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons